Thursday, May 22, 2008

APA YANG KALIAN CARI?

Memancing di air keruh! Barangkali pameo ini tepat untuk menggambarkan sepak terjang Jendral (Purn) Wiranto belakangan ini. Wajahnya kerap menghiasi halaman media cetak dan elektronik untuk mempertanyakan komitmen kerakyatan SBY karena berencana menaikkan harga BBM.

Sudah menjadi rahasia umum kalau pendiri Hanura ini mau maju di Pilpres 2009. Sebagai warga negara, tentu dia berhak melakukannya. Jauh-jauh hari tentu ia harus mengoleksi dukungan. Tak pelak, baliho-baliho raksasa yang memajang foto mantan Pangab ini tersebar di seantero negeri. "Saya bersumpah mengabdikan sisa hidup... bla..bla..bla..." begitu komitmennya. Sampai di situ kita bisa melihat sebuah dedikasi anak bangsa.

Tetapi begitu black campaign terhadap SBY dilakukannya menjelang kenaikan harga BBM, rasanya simpati terhadap Wiranto justru memudar. Bagi saya ini blunder. Wiranto mencari simpati dengan aksi yang tidak simpatik sama sekali. Meskipun SBY (dan Kalla) mengingkari janji, membongkar aib secara terang-terangan juga bukan tindakan terpuji. Kita tidak bisa membayangkan jika ke depan bangsa ini dipimpin oleh sosok yang hanya bisa memanfaatkan kelemahan orang lain demi kepentingan pribadi.

Yang lebih 'soft' mempromosikan diri kepada khalayak mungkin Sutrisno Bachir dan Prabowo. Trisno memanfaatkan momentum seabad harkitnas untuk 'jual diri' menjelang Pilpres 2009 dengan "Hidup adalah Perbuatan"-nya. Sedang Prabowo mengusung 'pesan' dari Himpunan Kerukunan Tani Indonesia. Tapi ya itu tadi, semuanya dalam rangka unjuk gigi untuk sesuatu yang tidak jelas juntrungannya.

Tentu Wiranto, Sutrisno dan Prabowo harus merogoh kocek untuk pasang iklan di media itu. Seandainya uang itu diberikan saja untuk Pak Min dan Mbok Yem yang sedang membutuhkannya, tidakkah itu lebih menolong? Mereka butuh beras dan tambahan biaya sekolah untuk anak mereka. Bukankah lebih elegan jika popularitas didapatkan dari sebuah aksi nyata, meskipun kecil kelihatanya, daripada popularitas karena menohok lawan politik? Apa yang kau cari????***

Thursday, May 08, 2008

SENJA DI PULAU UMANG

(Photo by: Elton & Thato)

Dengan jarak tempuh yang relatif panjang dan melelahkan, akhirnya aku berkesempatan juga melongok Pulau Umang. Di pulau yang tak terlalu jauh dengan kawasan konservasi badak Ujung Kulon ini, suasana menjelang senja amat memesona. Memandang air laut dengan ombak yang tenang dan berujung pandang di lintasan cakrawala. Matahari yang bergegas beranjak pulang meninggalkan semburat jingganya (cieee... koq jadi penyair gini...). Tapi, jujur... suasana yang begini memang menetramkan hati. Kalau sudah begitu, benak kemudian dijejali banyak inspirasi.

Di Umang yang jauh dari kebisingan, berhenti sejenak untuk kemudian melanjutkan langkah, mendapatkan porsi sesungguhnya. Tidak ada keinginan belanja, melupakan aktifitas kerja dan tak harus dibuat keki oleh ulah nakal sopir angkot. Merendam diri dalam Jacuzzi dengan semburan air yang memijat punggung. Ah... semoga ada kesempatan kedua untuk ke Umang lagi...